Blogger Templates

Senin, 15 Oktober 2012

As Long As You Love Me


"dia adalah segalanya untukku .dia membutuhkanku dan begitu pula aku. kami akan pergi keluar negeri besok pagi dan sebaiknya kau melupakan putriku" ucap seorang lelaki bertubuh kekar pada seorang pemuda yg ada ada dihadapannya.
“but , I love her” ucap pemuda itu setelah sekian lama berdiam mmendengarkan ucapan seorang ayah dari wanita yg sangat dicintainya ,Andrea.
“huh ? apa kau bilang ? cinta ? aku sangat mengenal tipe lelaki sepertimu , saat ini kau akan mengumbar umbar atas nama cinta tapi nanti jika kau sudah bosan dengan anakku ? kau akan meninggalkannya menangis sendirian disini , dan pada akhirnya anakku akan tersakiti. Aku tidak mau itu terjadi . air matanya adalah air mataku , lukanya adalah lukaku. Jadi, jauhi dia . tinggalkan dia ! lebih baik sakit sekarang dari pada nanti” ucap ayah andrea , jhonson. Kemudian jhonson pergi memasuki rumahnya dan meninggalkan pemuda itu tepat didepan rumahnya dengan pagar yg tertutup rapat.

Seorang satpam yg menutup pagarpun bergumam maaf pada Justin –pemuda yg berdiri itu-
“tidak apa paman , umm paman bisa menyerahkan kertas ini untuk andrea ?” ucap Justin setelah menulis sesuatu di atas sepucuk kertas kecil yg didapat dari sakunya, dia melipat kertas itu sangat rapi sebelum memberikannya pada satpam itu.
“tentu saja “ ucap satpam itu sambil berlalu pergi . 

 ______________________________

Andrea duduk di sudut kamarnya , penampilannya sangat memprihatinkan dengan rambut yang tak tertata rapi ehm mungkin kalian biasa menyebutnya dengan kata “kusut” , air mata yg mengalir di kedua pipinya dengan helaian rambut yg melekat di pipinya , matanya lebam dan tak ada yg tau sudah berapa jam dia menangis , andrea sendiripun tak peduli akan hal itu . yang ia pikirkan sekarang adalah akhir kisah cintanya bersama Justin. Dia akan pergi jauh meninggalkan pria yg sangat dicintainya dan mungkin mereka tidak akan bertemu lagi. Dia masih ingat harum tubuh Justin , saat Justin tersemyum padanya , saat Justin tertawa , saat Justin mendorong sepeda yg kutumpangi dari belakang , saat Justin menuliskan kata kata indah di tubuhku , saat Justin memotretku , saat dia memelukku . namun semua bayangan bayangan yg penuh kenangan itu segera menghilang saat seorang nanny masuk membawa nampan berisi makanan.

“apa aku sudah boleh keluar ?” Tanya andrea
“maafkan saya nona , anda masih belum diperbolehkan keluar oleh tuan jhonson” setelah mendengarkan itu , wajah andrea semakin terlihat suram
“tapi…. Saya punya sesuatu untuk anda” lanjut nanny itu
“apa ?” nanny itu tak menjawab namun justru memberikan sepucuk surat yg terlipat rapid an segera keluar dari ruangan meninggalkan nampan berisi makanan di meja belajar andrea.
Andrea pun membuka sepucuk surat itu , dibacanya perlahan kata kata yg tertulis di atas kertas tersebut :

“andrea , meet me on the train station at 08.30 p.m I will wait you until you come”


Andrea hanya mampu menangis membaca itu , bagaimana dia mau pergi jika dia dikunci didalam rumah ?

 __________________________

Detik ke detik , menit ke menit dan jam ke jam . Justin masih setia menunggu di stasiun . stasiun yg awalnya ramai dan terpadati kini berubah menjadi sepi dan hanya justin seorang lah yg ada disana. Justin menunggu dengan gelisah , sesekali dia menelphone rumah andrea dengan telephone umum , namun hanya deringan kosong lah yg didengarnya . dia berhenti sejenak dan berbalik , berjalan dengan langkah putus asa sambil membawa buntalan yg mungkin berisi barang barang nya selama setahun ini. Seperti mendapatkan energy baru , dia mengangkat wajahnya yg semula menunduk dan berlari keluar dari stasiun menuju mobilnya. Di pacunya mobil porche itu di atas kecepatan rata rata , bahkan dia sekarang sedang melalui  jalur lawan arah. Mobil bobil yg ada didepannya pun berusaha menghindari mobil Justin , caci maki dan bell mobil tak pernah berhenti menyorot Justin. Namun Justin tak peduli . diberhentikannya mobilnya tepat disamping rumah andrea . dia berjalan masuk dengan mengendap endap menuju jendela kamar andrea. Diketuknya jendela itu dan tak lama andrea pun datang dengan wajah yg terbilang kacau.
“andrea…”
“Justin…”
“kenapa kau tak datang ?”

“aku ingin Justin , sangatt… tp daddy mengunciku” lalu Justin pun berusaha merusak engsel jendela dengan susah payah , setelah itu Justin membantu pujaan hatinya untuk keluar dari jendela , mereka berlari menuju mobil Justin dan memasukinya. Justin memacu mobilnya pergi dari rumah andrea.

 ______________________________

Jhonson mendengar sebuah deruman mobil tepat didepan rumahnya, dia pun melangkahkan kakinya menuju jendela untuk melihat nya. Terlihatlah sebuah mobil porche terpakir didepan rumahnya dan keluarlah Justin , Justin pun memasuki kediamannya. Jhonson kini sudah di ambang puncak kemarahannya , dengan tangan yg terkepal , jhonson berjalan menuju  kamar andrea. Saat jhonson sudah sampai dan membuka kamar andrea , yg dilihatnya hanyalah kamar kosong dengan jendela yg terbuka. Mobil porche itu pun segera melesat pergi meninggalkan rumahnya. Jhonson berlari menuju mobilnya dan menjalankannya mengejar mobil Justin.

 _______________________________

“just… mobil dad mengejar kita”  ucap andrea dengan wajah khawatirnya
“aku tau” Justin pun langsung menambah kecepatannya , namun mobil range rover hitam didepannya  juga menambah kecepatannya dan memblokir jalan Justin dengan berhenti didepannya .otomatis justin juga memberhentikan mobilnya

“just … bagaimana  ini ?..”
“aku tidak tau , tapi percayalah aku akan kembali padamu , kita akan kembali bersatu . wait me as long as you love”
“yeahh I promise”  .
jhonson menarik tangan andrea dengan paksa , tapi Justin langsung keluar dan menahan sebelah tangan jhonson. Jhonson yg tidak tinggal diampun langsung memukuli Justin sampai babak belur dan diiringi teriakan histeris dari andrea. Setelah itu jhonson menarik paksa putrinya memasuki range rover dan meng gas mobilnya meninggalkan Justin yg tergeletak lemah dengan darah dimana mana.

 _______________________________

Setahun telah berlalu , andrea berubah menjadi pribadi yg dingin pada siapapun . dia sekarang tinggal di paris. Orang orang biasa menyebutnya dengan kota cinta , tapi tidak untuk andrea. Karna paris lah dia harus meninggalkan orang yg dicintainya. Lamunannya pun terbuyarkan saat melihat jhonson , daddy nya . jhonson masuk dan duduk disamping putrinya yg ada di atas kasurnya.

“emm maafkan dad , andrea . tapi ini semua demi kebaikanmu”
“em. Yeah aku tau”
“dan maaf jika dad akan mengambil keputusan ini tanpa sepengetahuanmu tapi… kau akan menikah besok”
“APA ?”
“yeahh dad jatuh bangkrut dan berhutang pada seorang pengusaha , pengusaha itu meminta semua uangnya tapi dad tidak mampuu membayar itu semua , lalu dia memintamu untuk menjadi istrinya jika tidak maka dia akan mengambil segalanya, termasuk rumah ini “
“tapi dad … kau mengecewakanku tuk yg kedua kalinya” air matapun jatuh di pipinya yg mulus
“aku minta maaf , orang itu ingin menemuimu di ruang tamu”
“aku tidak mau”
“dad mohonn kepadamu dan ini untuk terakhir kalinya dad mengatur hidupmu”
“promise ?”
“ya”
Kemudian andrea pun menghapus air mata nya dan berjalan menuju ruang tamu , dia duduk tepat dihadapan pemuda itu. Pemuda itu memakai kemeja putih dan dilapisi dengan jas hitam , celana hitam dan kaca mata hitam.
“do you miss me , shawty ?” ucap pemuda itu pada andrea diiringi dengan sebuah senyuman yg tertampang di wajahnya
Andrea tertegun sejenak saat  pemuda itu mengatakan “shawty” , pasalnya “shawty” hanya digunakan Justin untuk memanggilnya.
Melihat raut keheranan di wajah andrea , pemuda itu pun langsung membuka kaca matanya.
“wahh kau telah melupakanku rupanya “ ucap pemuda itu dengan kekehan kecil.
“Justin ?!!!” seiring dengan jeritan itu andrea berlari memeluk Justin erat
“tentu saja tidak , aku memikirkanmu tiap hari dan tiap detiknya , I miss you so bad “ ucap andrea di dalam pelukan itu
“I miss you too , shawty” balas Justin dengan tersenyum. 

“ceritakan padaku apa yg telah terjadi sebenarnya ?” Tanya andrea
“well, sejak malam itu aku dirawat dirumah sakit selama seminggu dan ayahku pun datang , lalu dia membawaku ke italia. Disana dia mengajarkanku tentang bisnis , lalu dia menyerahkan jabatannya sebagai direktur utama di bieber company padaku. Beberapa minggu yg lalu aku mendengar bahwa ayahmu jatuh bangkrut dan aku meminjaminya uang yg terbilang sangat banyak. Emh mungkin ayahmu tidak tau jika dia berhutang padaku karna aku tidak pernah memunculkan diriku didepannya dan dia hanya tau nama belakangku ‘bieber’ . itu mempermudahku untuk bertemu lagi padamu , lalu saat tadi dia juga kaget sama sepertimu tapi akhirnya dia menerimanya” Justin mengakhiri cerita singkatnya dengan senyuman
“jadi apakah kau mau menikah dengan ku besok pasa tanggal 14 februari di depan menara Eiffel ?” lanjut Justin sambil berlutut didepannya dan memegang kedua tangan andrea , sedangkan andrea hanya menangis haru.
“yes , of course Justin !!! I want “

#LinaMustikaSimpson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar